Perihal pilihan dan konsekuensi

Pilihan

Pilihan adalah suatu hal yang sangat lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Mau tidak mau selama hidup, manusia akan selalu memilih agar kehidupannya bisa terus berjalan. Tanpa disadari, kehidupan selalu penuh dengan pilihan. Mulai dari hal-hal yang sederhana seperti memutuskan untuk menonton acara TV apa hingga keputusan yang berat seperti bekerja, menikah atau meneruskan studi.

Hidup selalu begitu. Setidaknya akan ada beberapa opsi yang disuguhkan lalu kita harus memilihnya atau waktu akan melayang dan tidak bisa ditarik kembali. Kurang lebih seperti mengerjakan soal pilihan ganda. Intinya kita harus memilih salah satu diantaranya, yang paling tepat. Tapi setelah memilih, pilihan selalu diliputi konsekuensi. Seperti yin dan yang, keduanya tidak terpisahkan.

Konsekuensi

Konsekuensi bagaikan bayangan dari pilihan. Singkatnya, menurutku konsekuensi adalah proses lanjutan dari hal yang kamu pilih dan itu harus kamu jalani. Contohnya ketika kita memilih untuk melakukan diet. Otomatis kita hanya akan memakan makanan yang bernutrisi tinggi umumnya berkalori rendah. Konsekuensinya adalah kita harus siap menahan diri untuk tidak makan makanan yang kita inginkan seperti rendang misalnya meskipun kita begitu menginginkannya. Menurutku itu yang namanya konsekuensi.

Nah, kalian pasti bertanya-tanya tentang apa tujuan tulisan ini.

Sebelumnya aku mau mengenalkan diri. Aku Anggun Mustika Dewi seorang siswi kelas dua SMA di salah satu kota yang tidak terlalu besar di Indonesia.

Hidupku berjalan biasa seperti layaknya siswi SMA. Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang aku suka adalah jalanku. Aku seorang introvert yang tidak terlalu suka berinteraksi dengan banyak orang. Tapi bukan berarti aku benci. Aku bukan antisosial. Lagipula aku sangat tertarik mempelajari manusia, karena itu aku memilih masuk IPS. Aku hanya menemukan kenyamanan dalam kesendirian. Karena itu temanku tidak begitu banyak, tapi aku bersaksi mereka benar-benar yang terbaik.

Back to the Topic

Pilihan dan konsekuensi

Jadi sejak dulu aku selalu bermimpi untuk dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Aku sudah cukup banyak mencari informasi tentang universitas yang aku inginkan, jurusan, dan lain-lainnya. Meskipun lingkungan tempatku tinggal tidak begitu mendukung apa yang aku cita-citakan ini. Kebanyakan orang di tempatku berpikir buat apa capek-capek buang duit buat kuliah? Toh nantinya juga jadi istri orang. Kalau kuliah buat cari kerja terus kenapa banyak sarjana nganggur? Kuliah? Serius mau pake duitnya siapa? Ga usah kebanyakan gaya, kuliah-kuliah lulus SMA kerja.

Masih sulit memang merubah mindset orang-orang tentang kuliah di tempatku.

Aku telah memilih untuk kuliah sejak awal, pemikiran orang-orang tentangku akan ku anggap sebagai konsekuensi. Aku berhak menentukan jalanku dan entah dengan cara apa nanti aku pasti akan melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk mencapainya. I won't give up till I can reach the biggest star.

Jadi, pada akhirnya aku ingin siapapun kalian, di manapun kalian berada. Beranilah mengambil keputusan dari pilihan yang ada lalu pikirkan dan jalani juga konsekuensinya. Karena bagaimanapun juga pilihan itu punya dampak yang besar bagi hidupmu. Jangan biarkan sayapmu terkungkung oleh gender, tradisi, pamali dan lain-lain asalkan apa yang kau pilih itu baik.

Jangan menyalahartikan tulisan ini. Be brave of your self. The choice is in your hands.

Itu adalah hidupku, pilihanku, dan konsekuensiku. Bagaimana denganmu?

S. E. U.
Anggun

Komentar

  1. Bagaimana denganku? Aku harus hidup dan tidak ingin situasti buruk memengaruhi mood dan pikiranku

    BalasHapus

Posting Komentar